Ileus : Obstruktif atau paralitik ?

Ileus adalah kata yang membingungkan. Mulai dari definisinya yang rancu sampai klasifikasi yang berbeda-beda. Secara umum, ileus menunjukkan kondisi dimana tidak terjadi pasase (lewatnya) isi usus dengan normal. Ini bisa terjadi karena sumbatan usus (obstruksi) atau tidak bergeraknya usus (paralitik = adinamik). Bila terjadi karena sumbatan usus, sumbatan tersebut bisa total (obstruksi total) atau sebagian (obstruksi parsial). Bisa juga sumbatan itu diikuti dengan gangguan vaskularisasi usus (obstruksi komplikata/strangulata) atau tanpa gangganguan vaskularisasi (obstruksi sederhana). Masih lagi dibedakan obstruksi pada usus halus (letak tinggi) atau pada usus besar (letak rendah). Apalagi ? Bisa sumbatan pada satu tempat (sederhana) atau lebih dari satu tempat ("blind loop"). Cukup ? Masih ada lagi, sumbatan betulan (betul-betul ada yang menyumbat) atau sumbatan palsu (pseudoobstruksi, tidak ada yang menyumbat,hanya usus yang berkontraksi terus sehingga tidak bisa dilewati makanan atau gas)

Nah, masalah pertama dan terutama adalah menentukan apakah ini sumbatan (obstruksi) atau paralitik.

Mulai dari keluhan. Pasien dengan ileus paralitik cenderung tidak merasa nyeri perut, sebaliknya pasien dengan ileus obstruksi merasakan nyeri yang bisa hilang timbul dengan pola memberat atau nyeri menetap (pada kasus strangulata). Pada ileus paralitik dapat diperoleh riwayat minum obat-obatan antidiare, atau diare , atau obat-obatan lain yang mempengaruhi gerak usus. Pada ileus obstruksi harus dicari adanya riwayat operasi sebelumnya, tumor atau hernia.

Tanda	Obstruktif	Paralitik
Inspeksi	Kontur dan gerakan usus	distensi hebat
Auskultasi	Suara usus meningkat, nada tinggi	suara usus hilang
Palpasi	dapat ditemukan massa atau hernia	tidak ada massa

Namun bila usus yang obstruktif mengalami kelelahan karena kontraksi hebat yang terus-menerus, dapat muncul tanda-tanda paralitik. Saat ini , lebih sulit dibedakan dengan ileus paralitik murni.